First Time" kisah cinta bag.1
"CINTA"
pertama aku mengenal cinta saat aku memakai seragam putih abu-abu. mengenal wanita yang lebih muda umurnya,adik kelas di SMP. itu hanya cinta monyet. aku tak merasakan getaran apapun atau apa yang sering mereka bilang "camistery". tak lama, hanya satu bulan yang jarang bertatap muka. yang jika bertemu aku hanya tertunduk malu. saat itu aku merasa hampa, mungkin karena cinta pertama kali ya.. :)
satu tahun sudah berlalu ketika itu aku giat belajar dan konsetrasi penuh, meskipun terkadang bayangan seorang wanita sesekali muncul. hasilnya lumayan memuaskan, dari caturwulan ke-I sampai ke-III aku selalu masuk 10 besar. bahkan pernah aku mendapatkan juara 3, dan itu yang paling baik. di sekolah aku tidak terlalu pintar, namun sifat dan tingkah laku dari aku yang tak banyak ulah lah yang dapat menambah nilaiku. aku polos, terlihat seperti orang bodoh,lugu dan norak. aku cukup bisa beradaptasi dengan lingkungan. aku pun mempunyai banyak teman dan sahabat. satu sahabatku (wanita) dia pintar dan lumayan cantik, jujur aku suka berteman dengannya, hingga suatu saat kami digosipkan pacaran. semenjak dari itu hubungan kami tak sedekat sebelumnya. dari teman, dan kini tak pernah seteguran, mungkin sedikit senyum pun terlontar terpaksa. lupakan itu.
di kelas 2 aku mengenal seorang cewek yang menurutku cukup anggun dan pintar. cewek berkulit putih ini(tidak bisa ku sebutkan namanya) awalnya terlihat sombong, namun saat lama sudah kenal dia cukup manis dan asyik diajak berteman. lama-lama aku jatuh cinta padanya. dari suara, sifat dan kepintarannya membuat hatiku selalu gundah jika bersamanya, jantungku berdetak mengejarnya. dan pada suatu saat aku menyatakan perasaan yang cukup lama terpendam itu. aku masih jelas mengingatnya, kami duduk berdua di kelas yang kosong dan aku mengatakan itu, dan kami pun pacaran. pacaran di saat ini aku bingung, ada rasa minder, ada rasa bangga, ada rasa.. yang lain lah.. bercampur.. sungguh canggung awalnya. selanjutnya kami jalanin, dan liburan pun tiba. dia pulang ke kampung halamannya, lama, hampir satu bulan. setelah kembali masuk sekolah aku sungguh mengangeninnya. entah bagaimana dia, tapi layaknya orang pacaran pasti ada ya, walaupun hanya sedikit. tak lama masuk sekolah sekitar 2 minggu dia mengatakan sesuatu yang membuat hatiku meneteskan kesedihan. iya kalian tau itu. tapi tak mengapa, meskipun tanpa alasan.. itu semua sudah cukup membuatku bahagia meski sejenak terasa. aku tak bisa apa-apa, aku hanya bisa menerima itu. dan sampai sekarang tak ku sesalkan bersamanya.
menginjak kelas 3, aku tak lagi melihatnya di kelasku. dan itu yang perlahan membuatku melupakan dia. di kelas 3 ini kembali aku tekun belajar, kembali berkonsentrasi. saat itu tidak ada wanita memiliki hatiku disekolah, namun di lingkungan rumahku tiba-tiba saja aku menelpon dia (masih smp kls 3) waktu itu, dan bercerita tentang cinta dan aku tak sengaja menembak dia. entah mengapa aku berani, mungkin sering curhat dengan dia, atau sering ketemu, atau .. entah, aku juga tak mengerti... dia tak percaya itu aku, dan akhirnya aku menemuinya dan meminta jawaban. dia terkejut, dan tak lama kemudian dia berlari pulang dan menoleh ke arahku dan mengucapkan kata "iya aku terima dirimu". gembira hatiku dan pulang dengan tersenyum kecil. singkat saja setelah beberapa bulan bersamanya aku bahagia dan dengannya pun berakhir. sebenarnya berakhir karena ulahnya sendiri, pada suatu malam ia bersama sahabat pacar sahabatnya bicara serius, malam itu aku ada, anmun bersama temanku (saudara dia) dan ternyata dugaanku benar, ia ditembak pria itu. aku tak tahu saat itu. kami bertengkar saat itu dan esoknya ia mengantarkan sepucuk surat berakhirnya hubungan kami. aku tidak terima dan.... males sebenarnya membahas yang ini. dia yang ingin mendua.. akhiri saja ini.
semua kisah cintaku saat berseragam putih abu-abu . mungkin ada yang terlewatkan dan keliru, aku tak ingat jelas karena aku sekarang tidak menoleh kebelakang lagi. karena kisah cintaku masih panjang ke depan...
diposting berikutnya akan ku lanjutkan kisah cintaku. terima kasih...
Komentar